top of page
Search

Jahe Merah, Jahe Gajah, dan Jahe Emprit

Jahe Gajah

Jahe adalah salah satu rempah yang banyak digunakan di Indonesia, tidak hanya sebagai bumbu masakan, tetapi juga minuman tradisional, dan suplemen kesehatan. Ada tiga spesies Jahe di Indonesia, diantaranya Jahe Merah, Jahe Gajah, dan Jahe Emprit. Jahe mengandung komponen bioaktif yang mempengaruhi aroma dan rasanya. Komponen bioaktif tersebut diantaranya Gingerol, Shogaol, Zingerone, dan turunannya merupakan komponen fenolik yang memberikan rasa pedas jahe. Kandungan tersebut mempunyai efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, anti imflammasi, analgesik, antikarsinogenik non-toksik dan mutagenik.


Berdasarkan penelitian Fathona, D (2011), kandungan gingerol dan shogaol dalam jahe emprit lebih tinggi dibandingkan dengan jahe merah dan jahe gajah.


Rimpang ketiga tipe tersebut berbeda dalam ukuran, warna, aroma serta komposisi kimianya dan dapat dipertimbangkan sebagai kultivar. Jahe gajah mempunyai ukuran rimpang besar, aroma kurang menyengat dan kurang berserat. Jahe merah mempunyai ukuran rimpang kecil, warna kulit rimpang merah, aroma menyengat dan banyak seratnya. Jahe putih mempunyai ukuran rimpang kecil (lebih kecil dari jahe merah), warna kulit rimpang krem, aroma menyengat dan daging rimpang berserat (tidak lebih berserat dari jahe merah).


Berikut ini adalah manfaat Jahe yang dirangkum oleh Healthline.

  1. Menurut penelitian, gingerol memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang merupakan akibat dari kelebihan radikal bebas dalam tubuh. Gingerol juga memiliki efek perlindungan terhadap kanker, namun diperlukan lebih banyak penelitian terkait hal tersebut.

  2. Hanya dengan 1–1,5 gram jahe, dapat membantu mencegah berbagai jenis mual, termasuk mual terkait kemoterapi, mual setelah operasi, dan mual di pagi hari.

  3. Menurut penelitian pada hewan dan manusia, jahe dapat membantu menurunkan berat badan dan rasio pinggang-pinggul.

  4. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan jahe efektif mengurangi gejala osteoarthritis, terutama osteoarthritis lutut.

  5. Jahe telah terbukti menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki berbagai faktor risiko penyakit jantung pada penderita diabetes tipe 2.

  6. Jahe tampaknya mempercepat pengosongan lambung, yang dapat bermanfaat bagi penderita gangguan pencernaan dan masalah ketidaknyamanan perut.

  7. Jahe sangat efektif melawan nyeri haid bila diminum pada awal periode menstruasi.

  8. Ada beberapa bukti penelitian, baik pada manusia maupun hewan, bahwa jahe dapat menyebabkan penurunan yang signifikan pada kolesterol LDL (jahat), kolesterol total, dan kadar trigliserida darah.

  9. Ada juga beberapa bukti bahwa jahe dapat membantu meningkatkan fungsi otak secara langsung. Dalam sebuah studi tahun 2012 terhadap wanita paruh baya yang sehat, ekstrak jahe dosis harian terbukti meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja.

  10. Jahe dapat membantu melawan bakteri dan virus berbahaya, yang dapat mengurangi risiko infeksi.


Jahe dapat digunakan dalam bentuk segar maupun kering. Jamu siap minum racikan Jamu Gendul 88 menggunakan Jahe Merah Segar sebagai bahan bakunya. Selain karena rasa pedasnya lebih terasa dibanding jahe gajah, jahe merah juga mudah diperoleh karena kebanyakan jenis jahe yang ditanam rekan petani kami adalah jahe merah. Jahe emprit juga tersedia di kebun, tetapi jumlahnya tidak bisa mencukupi kebutuhan bahan baku kami. Jenis jamu yang menggunakan bahan jahe merah diantaranya Jamu Kunir Asem, Jamu Temulawak, Jamu Sinom Rempah, Jamu Beras Kencur, Wedang Sejuk, Wedang Jahe Kencur Jeruk, Wedang Jahe Pandan, dan Wedang Sereh Jahe. Cari tahu lebih lanjut di laman toko kami ya.

Trio Wedang Jahe. Ada juga Wedang Sejuk dan Wedang Kayu Manis.

Jahe kering dapat digunakan sebagai bahan bumbu masak, bahan tisane atau teh rempah, infused water, juga smoothies. Jahe kering buatan Jamu Gendul 88 terbuat dari jahe segar pilihan yang dikeringkan pada suhu rendah ideal untuk menjaga aroma dan nutrisi jahe. Proses pengeringan menggunakan dehydrator sehingga produk akhir dijamin bebas dari debu dan polutan. Selain itu Jamu Gendul 88 sudah memiliki sertifikat CPPOB dari BPOM dan produk Jahe kering sudah terdaftar di BPOM. Ada tiga jenis jahe kering yang diproduksi oleh Jamu Gendul 88 yaitu Jahe Merah Kering, Jahe Emprit Kering, dan Jahe Gajah Kering. Jenis irisan jahe dapat menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Jenis iris lebar dan korek biasa digunakan untuk bumbu masakan dan ifused water. Sementara jenis iris cacah digunakan sebagai bahan tisane atau teh rempah. Jahe kering cacah lebih cocok digunakan sebagai bahan baku tisane karena luas permukaannya lebih besar dibanding iris lebar dan korek sehingga aroma dan rasa akan lebih terasa meskipun menggunakan jahe kering yang lebih sedikit. Dibandingkan jahe bubuk, jahe kering iris cacah lebih baik digunakan sebagai bahan seduhan karena lebih mudah disaring dan tidak meninggalkan ampas bubuk, sementara jahe bubuk membutuhkan saringan filter halus untuk menyaring ampasnya. Beragam jahe kering dapat dibeli di toko online Jamu Gendul 88. Silahkan klik link ini untuk melihat toko online kami.

Jahe Kering Iris Cacah

Dukung upaya kami untuk menjaga jamu agar terus lestari. Ikuti juga upaya kami dalam mengoptimalkan potensi rempah Indonesia dengan menjadikan rempah sebagai bagian rutinitas harianmu. Terima kasih telah mendukung bisnis lokal untuk terus tumbuh.


Referensi:

Fathona, D. (2011). Kandungan gingerol dan shogaol, intensitas kepedasan dan penerimaan panelis terhadap oleoresin jahe gajah (Zingiber Officinale Var. Roscoe), jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), dan jahe merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum).
Prakoeswa, S. A., Tanowidjaya, R., & Suryaningsih, D. R. (2020). Propagasi Dan Biosintesis Kandungan Gingerol, Shogaol Dan Zingerone (Ginger Oil) Dari Kalus Jahe Emprit (Zingiber Majus R.) Dengan Perlakuan Jenis Media Dan Macam Karbohidrat. Jurnal Teknik Kimia, 14(2), 45-50.
https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-benefits-of-ginger By Joe Leech, MS — Medically reviewed by Katherine Marengo LDN, R.D., Nutrition — Updated on March 19, 2021


35 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page